Pages

Subscribe:

Thursday, August 4, 2016

Kisah Dibalik Lagu Resah

Payung Teduh. Sekilas mungkin jarang terdengar nama band tersebut satu kata untuk menggambarkan tentang tentang lagunya Teduh. Semua lagunya bikin hati tenang Apalagi kalau lagi galau, lagu lagunya cocok buat ngaso . Tapi kali ini kita akan membahas salah satu lagunya yang berjudul Resah. Bagi kawan-kawan yang belum tau atau belum pernah denger lagunya, coba di download abis itu resapi deh. Serius, lagu yang satu ini bikin kita merinding kalo denger. Terus, lagu ini juga enak buat penghantar tidur. Pengennya tidur terus. Tapi jangan lupa bangun.

Parararara.. Parararara.. Parararara... Pararara…
Parararara.. Parararara.. Huuuu…uuu….

Aku ingin berjalan bersamamu dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu
(Reff) Aku ingin berdua denganmu di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu tapi aku hanya melihat keresahanmu

Parararara.. Parararara.. Parararara... Pararara…
Parararara.. Parararara.. Huuu.. Huuu…
Aku menunggu dengan sabar di atas sini melayang-layang
Tergoyang angin menantikan tubuh itu
(Reff 2x)

    Pertama denger lagu ini ga sengaja ada temen yang muter. Pertama biasa aja, tapi lama-lama kok enak didenger? Terus jadi penasaran sama Payung Teduh. saya semakin tertarik dan akhirnya saya jatuh cinta pada PAYUNG TEDUH Oh iya, sebelumnya saya biasa aja sih sama lirik dan lagunya. Kemarin, terus lama lama saya ngerasa agak aneh sama lirik lagu ini. penasaran ngerasa ada yang aneh, saya konsultasi sama mbah GOOGLE tentang lagu ini. Ternyata benar. Ada yang aneh sama lagu ini.

    Dimulai dari latar belakang lirik lagu ini berasal. Setelah saya membaca beberapa blog, ada satu yang bikin saya paling percaya. Jadi gini, salah satu personil Payung Teduh yang bernama Aziz Kariko atau yang sering dipanggil “Comi’ adalah dosen. Saat itu dia menceritakan kepada mahasiswanya tentang darimana lirik dari lagu Resah ini berasal. Semuanya bermula pada pengalaman Comi saat hiking. Dia hiking bersama teman-temannya. Ada satu teman cowoknya yang cerita kalo dia lagi ada masalah cinta. Di tengah perjalanan, temannya itu hilang. Semuanya mencari. Karena kesusahan mencarinya dan nggak ketemu-ketemu, akhirnya mereka memutuskan untuk menunggunya di pos selanjutnya. Lama nggak dateng-dateng, mereka mencarinya kembali. Setelah ditemukan, temannya yang hilang itu sudah tidak bernyawa dengan gantung diri di atas pohon. Ternyata, dia ngantongin kertas yang berisi puisi. Nah, penggalan puisi itu kemudian dimasukkan ke lirik dalam lagu Resah.



   
berangkat..., langsung saja kita bahas lirik dari lagu ini. Kita akan membahas per kalimatnya.

“Aku ingin berjalan bersamamu dalam hujan dan malam gelap”

    Coba fokus pada dua kata “hujan” dan “malam gelap”. Sekarang begini, jika kalian ingin pergi bersama kekasih atau orang yang kalian sayangi, mungkinkah kalian akan pergi saat hujan dan malam gelap? Kemungkinannya sangat kecil. Malam minggu hujan aja pada bingung. Apalagi kalo malem-malem. Kata “malam gelap” pada kalimat ini lebih mengarah pada dunia yang lain. Bukan dunia kita.

“Tapi aku tak bisa melihat matamu”

    Kalian bisa melihat mata teman kalian? Tentu bisa. Saya sendiri juga bisa. Bukan hanya mata, seluruh tubuh orang lain saya juga bisa lihat. Kalian bisa lihat mata makhluk ghaib? Tentu tidak. Beda lagi dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan khusus. Besar kemungkinan maksud dari kalimat ini adalah tidak bisa bertemu dengan orang itu karena sudah berbeda dunia. Sudah tidak bisa lagi melihat matanya.

“Aku ingin berdua denganmu di antara daun gugur”

    Disini saya mencoba berimajinasi. Anggap saja pohon itu adalah kehidupan, daun adalah nyawa. Sedangkan ‘gugur’ adalah kematian. Dengan begitu ‘daun gugur’ bisa diartikan kematian seseorang. Sekarang sudah sangat jelas, sang penulis puisi yang sedang ada problematika cinta besar adanya adalah ditinggal pergi dalam arti mati oleh sang kekasih. Maksud dari kalimat ini adalah masih ingin berdua dengan sang kekasih di dunia antara kematian dan kehidupan. Di antara daun gugur.

“Aku ingin berdua denganmu tapi aku hanya melihat keresahanmu”

    Mungkin maksud dari kalimat ini adalah sang kekasih yang sebenarnya juga masih ingin berdua dengannya tetapi sadar mereka sudah berbeda dunia. Hanya resah yang tercipta. Resah antara ingin bertemu tetapi kenyataan tidak memperbolehkan mereka bertemu.

“Aku menunggu dengan sabar di atas sini melayang-layang”

    Melayang-layang disini berarti terbang atau mungkin tidak menapak pada tanah. Di kalimat ini mungkin saja maksudnya adalah tentang cara sang penulis puisi untuk bisa bertemu lagi dengan kekasihnya di dunia yang berbeda. Yap, cara itu adalah dengan bunuh diri. Dengan adanya kata “melayang-layang” yang berarti cara bunuh dirinya dengan cara gantung diri. Jika kita benar-benar mencintai seseorang, kita akan melakukan hal apapun untuk mendapatkannya meskipun nyawa taruhannya..

“Tergoyang angin menantikan tubuh itu”


    Melayang-layang tergoyang angin. Mungkin arwah yang telah lepas dari dirinya tergoyang angin di atas sana menantikan tubuh sang kekasih untuk bisa bertemu kembali. Untuk kali ini, di dunia yang sama dalam Dunia Lain.


sumber : http://basonto23.blogspot.co.id/