Payung Teduh. Sekilas mungkin jarang terdengar nama band
tersebut satu kata untuk menggambarkan tentang tentang lagunya Teduh. Semua
lagunya bikin hati tenang Apalagi kalau lagi galau, lagu lagunya cocok buat
ngaso . Tapi kali ini kita akan membahas salah satu lagunya yang berjudul
Resah. Bagi kawan-kawan yang belum tau atau belum pernah denger lagunya, coba
di download abis itu resapi deh. Serius, lagu yang satu ini bikin kita
merinding kalo denger. Terus, lagu ini juga enak buat penghantar tidur. Pengennya
tidur terus. Tapi jangan lupa bangun.
Parararara.. Parararara.. Parararara... Pararara…
Parararara.. Parararara.. Huuuu…uuu….
Aku ingin berjalan bersamamu dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu
(Reff) Aku ingin berdua denganmu di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu tapi aku hanya melihat keresahanmu
Parararara.. Parararara.. Parararara... Pararara…
Parararara.. Parararara.. Huuu.. Huuu…
Aku menunggu dengan sabar di atas sini melayang-layang
Tergoyang angin menantikan tubuh itu
(Reff 2x)
Pertama denger
lagu ini ga sengaja ada temen yang muter. Pertama biasa aja, tapi lama-lama kok
enak didenger? Terus jadi penasaran sama Payung Teduh. saya semakin tertarik
dan akhirnya saya jatuh cinta pada PAYUNG TEDUH Oh iya, sebelumnya saya biasa
aja sih sama lirik dan lagunya. Kemarin, terus lama lama saya ngerasa agak aneh
sama lirik lagu ini. penasaran ngerasa ada yang aneh, saya konsultasi sama mbah
GOOGLE tentang lagu ini. Ternyata benar. Ada yang aneh sama lagu ini.
Dimulai dari latar
belakang lirik lagu ini berasal. Setelah saya membaca beberapa blog, ada satu
yang bikin saya paling percaya. Jadi gini, salah satu personil Payung Teduh
yang bernama Aziz Kariko atau yang sering dipanggil “Comi’ adalah dosen. Saat
itu dia menceritakan kepada mahasiswanya tentang darimana lirik dari lagu Resah
ini berasal. Semuanya bermula pada pengalaman Comi saat hiking. Dia hiking
bersama teman-temannya. Ada satu teman cowoknya yang cerita kalo dia lagi ada
masalah cinta. Di tengah perjalanan, temannya itu hilang. Semuanya mencari.
Karena kesusahan mencarinya dan nggak ketemu-ketemu, akhirnya mereka memutuskan
untuk menunggunya di pos selanjutnya. Lama nggak dateng-dateng, mereka
mencarinya kembali. Setelah ditemukan, temannya yang hilang itu sudah tidak
bernyawa dengan gantung diri di atas pohon. Ternyata, dia ngantongin kertas
yang berisi puisi. Nah, penggalan puisi itu kemudian dimasukkan ke lirik dalam
lagu Resah.
berangkat..., langsung saja kita bahas lirik dari lagu ini.
Kita akan membahas per kalimatnya.
“Aku ingin berjalan bersamamu dalam hujan dan malam gelap”
Coba fokus pada
dua kata “hujan” dan “malam gelap”. Sekarang begini, jika kalian ingin pergi
bersama kekasih atau orang yang kalian sayangi, mungkinkah kalian akan pergi
saat hujan dan malam gelap? Kemungkinannya sangat kecil. Malam minggu hujan aja
pada bingung. Apalagi kalo malem-malem. Kata “malam gelap” pada kalimat ini
lebih mengarah pada dunia yang lain. Bukan dunia kita.
“Tapi aku tak bisa melihat matamu”
Kalian bisa
melihat mata teman kalian? Tentu bisa. Saya sendiri juga bisa. Bukan hanya
mata, seluruh tubuh orang lain saya juga bisa lihat. Kalian bisa lihat mata
makhluk ghaib? Tentu tidak. Beda lagi dengan orang-orang yang mempunyai
kemampuan khusus. Besar kemungkinan maksud dari kalimat ini adalah tidak bisa
bertemu dengan orang itu karena sudah berbeda dunia. Sudah tidak bisa lagi
melihat matanya.
“Aku ingin berdua denganmu di antara daun gugur”
Disini saya
mencoba berimajinasi. Anggap saja pohon itu adalah kehidupan, daun adalah
nyawa. Sedangkan ‘gugur’ adalah kematian. Dengan begitu ‘daun gugur’ bisa
diartikan kematian seseorang. Sekarang sudah sangat jelas, sang penulis puisi
yang sedang ada problematika cinta besar adanya adalah ditinggal pergi dalam
arti mati oleh sang kekasih. Maksud dari kalimat ini adalah masih ingin berdua
dengan sang kekasih di dunia antara kematian dan kehidupan. Di antara daun
gugur.
“Aku ingin berdua denganmu tapi aku hanya melihat
keresahanmu”
Mungkin maksud dari
kalimat ini adalah sang kekasih yang sebenarnya juga masih ingin berdua
dengannya tetapi sadar mereka sudah berbeda dunia. Hanya resah yang tercipta.
Resah antara ingin bertemu tetapi kenyataan tidak memperbolehkan mereka
bertemu.
“Aku menunggu dengan sabar di atas sini melayang-layang”
Melayang-layang
disini berarti terbang atau mungkin tidak menapak pada tanah. Di kalimat ini
mungkin saja maksudnya adalah tentang cara sang penulis puisi untuk bisa
bertemu lagi dengan kekasihnya di dunia yang berbeda. Yap, cara itu adalah
dengan bunuh diri. Dengan adanya kata “melayang-layang” yang berarti cara bunuh
dirinya dengan cara gantung diri. Jika kita benar-benar mencintai seseorang,
kita akan melakukan hal apapun untuk mendapatkannya meskipun nyawa taruhannya..
“Tergoyang angin menantikan tubuh itu”
Melayang-layang
tergoyang angin. Mungkin arwah yang telah lepas dari dirinya tergoyang angin di
atas sana menantikan tubuh sang kekasih untuk bisa bertemu kembali. Untuk kali
ini, di dunia yang sama dalam Dunia Lain.
sumber : http://basonto23.blogspot.co.id/
0 komentar:
Post a Comment